Sarasehan Berkaitan dengan Perkembangan Aktifitas Gunung Merapi di desa KRB III kecamatan Kemalang

Sarasehan Berkaitan dengan Perkembangan Aktifitas Gunung Merapi di desa KRB III kecamatan Kemalang

KLATEN - BPBD Kabupaten Klaten mengadakan Sarasehan berkaitan dengan Perkembangan Aktifitas Gunung Merapi dalam rangka mengantisipasi meningkatnya aktifitas gunung Merapi, yang telah berstatus siaga terhitung 5 November 2020. Sarasehan dilaksanakan di desa Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi kecamatan Kemalang terhitung sejak tanggal 07 Agustus – 09 Agustus 2024 dimulai dari desa Tegalmulyo, dilanjutkan desa Balerante, kemudian desa Sidorejo.

Acara sarasehan diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari Camat Kemalang, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, dan Relawan. Selain sarasehan, dilakukan juga Diskusi mengenai situasi kondisi kemarau yang terjadi di desa Tegalmulyo dan desa Sidorejo, kecamatan Kemalang.

Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna menyatakan bahwa acara ini dilakukan untuk meneguhkan kembali semangat dan spirit berjuang dari para relawan.

“Khususnya di kalangan relawan di KRB III, dalam rangka menyiapkan relawan penanggulangan bencana yang responsif dan tepat saat bencana erupsi Gunung Merapi, identifikasi peran dan kebutuhan relawan penanggulangan bencana saat darurat, serta koordinasi untuk dukungan rencana operasi darurat “ ujarnya.

Selanjutnya ini menjelaskan tentang tujuan adanya sarasehan antara lain mengurangi beban masyarakat, mengurangi jumlah korban, stabilisasi kondisi korban atau pengungsi, mengamankan aset masyarakat, memulihkan fasilitas kunci, mencegah kerusakan lebih jauh, menyediakan dasar penanganan pasca darurat, serta mempersiapkan siapa berbuat apa, dimana, dan kapan dilaksanakan.

Hadir dalam Sarasehan tersebut, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyampaikan sebagai relawan kita harus memahami tentang status atau level gunungapi. Secara keseluruhan status gunungapi terbagi menjadi empat yaitu Normal (level 1), Waspada (level 2), Siaga (level 3), dan Awas (level 4). Total ada empat tingkatan status yang masing-masing menandakan kondisi dan aktivitas vulkaniksebuah gunungapi.

“Dengan adanya pemahaman level gunung api akan mempermudah dalam memutuskan rencana tindakan yang akan dilakukan antara lain siaga darurat, tanggap darurat, atau transisi darurat terhadap lokasi terdampak bencana erupsi, serta mengetahui tingkat risiko bencana gunung api terhadap keselamatan jiwa di daerah terdampak” pungkasnya.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0